Ngobrol Pintar (NgoPi)
Imasika St. Thomas Aquinas merupakan program kerja dari divisi Humas dan
Informasi (HI). NgoPi merupakan suatu agenda yang memberikan ruang untuk berdiskusi bersama keluarga besar Imasika St. Thomas
Aquinas dengan mengangkat tema tertentu. Tujuan diadakannya NgoPi ini ialah
untuk menambah wawasan keluarga besar Imasika St. Thomas Aqinas dalam aspek
tertentu.
Agenda NgoPi Imasika St.
Thomas Aquinas yang pertama untuk periode kepengurusan 2020/2021, diadakan pada Minggu (31/01/2021) dengan pembawa materi
Frater Yakobus Lagar Witin selaku frater pedamping Imasika St. Thomas
Aquinas periode 2020/2021. Topik pembahasan yang diangkat yaitu “Pemulihan Iman di Masa Pandemi Covid-19”. Pada NgoPi kali ini, Frater Yakobus memberikan sebuah bacaan materi
mengenai Pemulihan iman dimasa pandemi Covid-19. Dalam sesi tanya jawab
dan sharing antara peserta dan pemateri terdapat beberapa hal yang manjadi
pembicaraan.
“Pemulihan Iman di Masa Pandemi Covid-19”
Belakangan ini banyak kejadian-kejadian ditengah pandemi Covid-19 yang bertentangan dengan ajaran iman katolik. Berita hoax, bencana alam terjadi dimana-mana. Ini akibat dari ulah kita manusia.
Kejadian-kejadian diatas terkadang kita mempersalahkan pemerintah. Pemerintah harus ini itu, pemerintah kurang perhatikan lingkungan hidup kita dan lain sebagainya. Kita tidak mengoreksi diri bahwa kejadian-kejadian itu terjadi karena itu ulah kita. kita mengeruk hasil bumi tetapi kita lupa untuk memulihkannya kembali hilanglah LAUDATOSI.
Ditengah
masa pandemi ini pun masalah-masalah keluarga pun muncul. Ada anak-anak putus
sekolah, ada yang kehilangan pekerjaan, ada yang bunuh diri karena masalah
ekonomi keluarga dan sebagainya. Kita patut bertanya-tanya dalam diri kita apa
yang harus kita lakukan untuk menghadapi situasi hidup semacam ini.
Sekarang
ini misa secara online banyak umat tidak bisa hadir karena kapasitas di batasi,
apalagi umat yang sering datang terlambat kegereja akhirnya putus asa untuk
tidak datang kegereja. Dalam situasi semacam ini orang yang semakin malas akan
menjadi malas untuk mengikuti perayaan ekaristi dan ibadat-ibadat dalam
lingkungan atau komunitas-komunitas tertentu. Kita perlu menyadari bahwa
situasi semacam ini memang tidak bisa dipaksakan. Alasannya karena
ketakutan-ketakutan soal virus ini semacam penyakit sampar yang dialami oleh
Ayub.
Ayub
harus berjuang untuk menghadapi penyakit dan cobaan yang diberikan Allah
kepadanya. Mulai dari kematian anaknya sampai pada penyakit kulit yang menimpa
dirinya. Dia dihasut oleh istrinya untuk tidak berdoa pada Allah sang
penciptanya, tetapi Ayub tetap saja pada pendiriannya bahwa dia menderita bukan
karena dosanya tetapi dia menderita karena Allah ingin mencobainya.
Ayub seorang yang saleh. hal ini Terdapat dalam kutipan kitab Suci(Ayub
1:1-22). kita akan menemukan ketulusan hati Ayub pada
Allah. Dia dengan yakin bahwa segala penderitaan yang dia alami itu bukan dari
Tuhan. Ayub yakin bahwa dia orang beriman, apapun tanggapan dan cemohan orang
dari berbagai sisi kehidupan Ayub dia tetap setia. Karena dia manganggap bahwa
Allah tidak pernah menciptakan segala sesuatu yang jahat. Dia menganggap bahwa
segala sesuatu yang menimpa hidupnya ada suatu cobaan dan berkat bagi dia. Dia
orang saleh dia tidak bersalah.
Sehingga
di tengah situasi pandemi ini kita juga harus yakin dan percaya bahwa segala
sesuatu itu bukan dari Tuhan. Virus ini adalah dari diri kita sendiri sehingga
mari kita selalu mohon pertolongan Tuhan dengan berbuat berbagai hal yang
menjaga dan melindungi, dan yang utama dekatlah selalu dengan sang Maha
pencipta.
Dalam
situasi keadaan lingkungan kita sekarang ini iman kita semakin luntur. Kita
merasa putus asa Tuhan tidak memperhatikan kita. kita dulunya yang suka berdoa
akhirnya jadi malas berdoa. Kita selalu bertanya sampai kapan peristiwa ini akan
terjadi dan menimpa kita? banyak usaha yang kita lakukan terkadang semuanya
sia-sia kita susah sehingga kita merasa Tuhan meninggalkan kita. mengatasi
krisis iman ditengah situasi semacam ini memang tidak mudah sehingga membutuhkan waktu juga. dalam
hal bukan hanya untuk berdoa saja yang kita lakukan tetapi kita perlu keluar dari kesibukan kita dan
menepi untuk berdoa ditengah situasi yang ramai kesituasi yang sunyi sepi.
Dalam
kehidupan keluarga kita karena merasa malu tidak ada yang memimpin doa ibadat
bersama dirumah-rumah. Para muda mudi yang dulunya pemabuk semakin mabuk karena
susah mendapatkan santapan rohani. Setiap malam keluyuran tanpa tujuan. Kuliah
tebengkelai karena alasan-alasan yang tidak pantas.
Kehidupan
kita ini hanya ada hidup, mati dan hidup selamanya. Dalam situasi ini setiap
kita perlu menyadari bahwa kita jangan lupa akan siapa yang memberikan nafas
kehidupan kepada kita. Allah itu tidak meciptakan kejahatan bagi kita. Allah
tidak menciptakan segala macam penyakit kepada kita. allah selalu memberikan yang terbaik bagi kehidupan kita.
ingat kisah awal mula penciptaan dari hari pertama sampai hari yang terakir
dikatakan, Dia melihat semuanya itu baik maka....” Kita perlu sadar itu, bahwa
segala macam cobaan yang kita hadapi, segala macam kejahatan yang ada di
tengah-tengah kita bukanlah Allah yang menciptakannya.
Untuk
itu marilah kita melihat kedalam diri kita masing-masing dimanakah iman kita
saat ini. Sehingga dimasa
pendemi ini marilah kita saling menguat iman , saling mendoakan agar penderitaan yang kita alami ini bisa
kita lalui bersama. Banyaklah baca kitab agar kita teguh dan tabah dalam segala
penderitaan yang kita hadapi.
God bless you😇
Tidak ada komentar:
Posting Komentar